Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

2020 Menuju BPRS yang Kompetitif, Stabil, dan Kontributif (INSIGHT, Akademia, Edisi 7, Desember 2019, Pp. 13-16)

Gambar
Oleh: Reza Mustafa* Khairunnisa Musari** Tantangan perekonomian global dan disrupsi teknologi menciptakan ekosistem yang  kian dinamis dan kompetitif. Sebagai salah satu lembaga perbankan syariah di Indonesia, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dituntut pula untuk melakukan adaptasi, inovasi, kolaborasi, dan sinergi, terlebih pada era 4.0 yang merevolusi transformasi proses bisnis melalui teknologi informasi, otomasi, termasuk internet of things, artificial intelligence , dan digital economy. Saat ini, BPRS dihadapkan pula pada tantangan penggunaan e-commerce yang masif dan melahirkan berbagai model bisnis baru, diantaranya layanan peer to peer (P2P) lending, dompet digital atau digital payment . Sebagai lembaga yang melayani pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan masyarakat di tingkat kecamatan, keberadaan BPRS sejatinya strategis dalam menggerakkan pembangunan ekonomi daerah.  Namun demikian, tidak bisa dipungkiri, perkembangan BPRS diusianya yang ke-27

2020, Tahun Wakaf Produktif (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 20 Desember 2019, Hlm. 21 & 27)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari*                                                                                          “Saya baru baca depannya. Terpikir judul yang lebih greget, ‘CWLS: Gerakan Radikal Membangun Ekosistem Wakaf Produktif di Indonesia’…” Demikian respon Bu Dwi Irianti Hadiningdyah, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, atas draf naskah artikel yang akan kami tulis bersama untuk buletin INSIGHT milik Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) edisi Kuartal I 2020. Saya dan Bu Dwi berencana menulis buku Serial Sukuk pada 2020. Mengawalinya, ketika diminta menulis artikel untuk KNKS, saya menawarkan Bu Dwi untuk menulis bersama sebagai pemanasan. Gayung bersambut. Bahkan, Pak Fahrurozi, Komisioner Badan Wakaf Indonesia (BWI), ikut bergabung dalam artikel bersama kami untuk KNKS tersebut. Ya, sebagai pengambil kebijakan atas penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) di Indonesia

Economics, Business, and Islamic Finance in ASEAN Economics Community

Gambar
For all my friends and colleagues who are interested in having this book, both for individuals and institutions, please pre-order... For all who want to know how the practice of Islamic economics, business, and finance in ASEAN, please pre-order ... There is also my article... Alhamdulillaah, now having some book chapters... InshaAllah, next year will publish the Series of Sukuk in Indonesia ... Please, your du'a... hashtag # islamiceconomist hashtag # islamiceconomics hashtag # islamicbusiness hashtag # islamicfinance hashtag # ASEAN https://www.igi-global.com/book/economics-business-islamic-finance-asean/235723?utm_source=m&utm_medium=ac&utm_campaign=bec_to_prod&utm_content=11.27.2019&fbclid=IwAR3_CXnbJLqVu6mUsASbj2qRH77mb8E6wpugEovPQleruW4X3AgUny_1Cvc

UMKM, From Zero to Hero (Jawa Pos Radar Jember, Ruang Kita, Opini, 19 November 2019, hlm. 18)

Gambar
                                                       Oleh: Khairunnisa Musari * “Ya sudah, Bu Nisa saja…” Demikian pesan pendek dari Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jember, Pak Miqdad, yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Univesitas Jember (Unej) pada saya. Beliau harus melakukan perjalanan dinas ke Makassar sehingga tidak bisa menghadiri undangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember. Akhirul kalam, saya mewakili Pak Miqdad menghadiri undangan bertajuk Temu Responden, Go Export “From Zero to Hero”. Hadir pula Pak Dekan saya dari Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya, termasuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan KPwBI Jember. Surpriseeee, moderator acara tersebut adalah Andy F. Noya, host dari talkshow terkenal Kick Andy. Kemampuannya membawakan acara menjadikan paparan tiga narasumber pada acara tersebut, yaitu dua orang eksportir d

2020, Menuju Less Cash Society (JemberPost.Net, 15 November 2019)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari * Pernah melihat tayangan Youtube yang menggambarkan pengemis di China menerima sumbangan melalui pindai quick response (QR) code pada layar smartphone ? Begitulah kira-kira yang akan terjadi di Indonesia ke depan. Sebagian negara di dunia sudah menjadi cashless society dan Indonesia pun bersiap menuju less cash society . Per 1 Januari 2020, melengkapi sistem pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia resmi memberlakukan QR Code Indonesia Standard (QRIS). QRIS adalah QR code berstandar nasional yang berfungsi sebagai alat pembayaran. QRIS adalah upaya Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran untuk mengintegrasikan pembayaran digital berbasis QR code di Indonesia, baik berupa mobile banking maupun mobile payment . QRIS sebenarnya sudah resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2019. Sebelum masa pemberlakuan, para penyedia barang dan jasa (merchant) diminta mengajukan aplikasi kepada Bank Indonesia. Penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) berbas