Postingan

Menampilkan postingan dari November 7, 2008

Bank Syariah, Alternatif Hadapi Krisis (RADAR JEMBER, 6 NOVEMBER 2008)

Oleh: Khairunnisa Musari* Krisis finansial global kian berimbas pada perekonomian Indonesia. Pelemahan suku bunga Amerika Serikat (The Fed Rate) diikuti dengan gejolak kurs. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga (BI Rate) hingga 9,5 persen. Likuiditas mengetat. Pembiayaan perbankan sulit. Namun demikian, bank syariah masih menjadi alternatif yang baik di saat krisis. Bagi pelaku ekonomi syariah, krisis finansial global menjadi momentum untuk membuktikan betapa rentannya sistem ekonomi yang berlangsung saat ini. Krisis finansial global menunjukkan betapa riba, maysir, gharar, dan syubhat sudah masuk ke ranah paling dalam dari perekonomian dunia. Pada akhirnya, kehancuran tinggal menunggu waktu. Islam dalam mu’amalah ekonomi melarang berbagai kegiatan yang mengandung riba, maysir, gharar, dan syubhat. Dalam melaksanakan transaksi keuangan, Islam mengajarkan pentingnya underlying asset. Dalam berbisnis, Islam memberi alternatif profit-loss sharing (PLS) agar risiko dit