Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 9, 2017

Ekonomi Ramadhan (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 9 Juni 2017, Hlm. 1 & 11)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari “Kalau Iis, mungkin sejak kecil, beli baju baru bisa kapan saja. Di luar sana, banyak yang harus nunggu lebaran dulu supaya punya baju baru. Ya, kayak saya, baru beli baju, celana, sarung, kopiah, ya nunggu lebaran dulu.....”.             Percakapan kami pun menjadi hening. Saya sudah tak berhasrat melanjutkan obrolan ketika kalimat-kalimat tersebut terucap dari bibir suami. Ada situasi yang baru dapat dipahami ketika diam yang bekerja. Mengkritisi, tetapi juga harus mau mengerti. Jangan menggeneralisasi. Mungkin itulah pesan tersirat yang ingin disampaikan suami beberapa tahun lalu ketika saya menanyakan mengapa ia setiap kali lebaran harus membeli pakaian baru.             Ya, bila Ramadan, pertokoan kerap penuh sesak. Itu pula yang membuat saya enggan mendatangi toko-toko, kecuali untuk belanja kebutuhan rumah tangga yang mendesak. Bahwa lebaran identik dengan pakaian baru, itu tidak ada dalam kamus saya. Anak-anak pun pada akhirnya memahami.