Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bank Wakaf Mikro

Wakaf untuk Pembiayaan Produktif (Jawa Pos Radar Jember, 11 Januari 2019, Hlm. 17 & 23)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari* “Salaam… Mbak Iis… Anyway, Mbak Iis punya referensi tentang studi kasus wakaf dan pemberdayaan komunitas di Indonesia? Wakaf tunai dan nontunai?.... Kalau buat microfinance, ada gak?...” Demikian sebagian pesan pendek dari Mantan Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) yang kini menjadi Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) FEB UI. Saya memanggilnya Mbak Rahma. Kami berkenalan ketika sama-sama mengerjakan proyek riset dari United Nations Development Programme (UNDP) setahun lalu. Ya, wakaf hari ini menjadi fenomenal. Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan organ-organnya melirik wakaf sebagai salah satu instrumen untuk mencapai The Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu agenda yang diamanatkan pemerintah kepada Manajemen Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dilantik 3 Januari lalu adalah sensus tanah wakaf dan perluasan lembaga keuang...

Menyambut BUMDes Center dan Bank Wakaf Mikro (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 14 September 2018, hlm. 21 & 31)

Gambar
“Bu Nisa, Pak Wimboh sedang ada kegiatan di Jember. Senin malam, beliau ingin bertemu dengan para ulama, kyai, tokoh masyarakat, juga akademisi ekonomi syariah. Kita ngundang mungkin sekitar 13 orang saja. Yang mewakili akademisi, Bu Nisa sama Pak Rozi dari Unej ya….” Selang sepekan kelahiran Baby N6, tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan kunjungan dua hari ke Bondowoso dan Jember. Di sela-sela kunjungan tersebut, beliau ingin bersilaturahim dengan stakeholder ekonomi syariah. Mendapat undangan, tentu saja merupakan kesempatan yang sulit saya lewatkan meski saat itu masih masa pemulihan pasca operasi persalinan. Antusiasme itupun terjawab. Dalam silaturahim berbentuk makan malam, panitia menyiapkan meja persegi panjang dengan para petinggi OJK Pusat dan jajarannya yang saling berhadapan dengan 13 undangan. Pucuk dicinta ulam tiba, saya duduk tepat berhadapan dengan Pak Wimboh. Gayung bersambut, agenda utama yang belia...