Postingan

Menampilkan postingan dari November 27, 2011

LUXEMBOURG MENUJU PUSAT KEUANGAN ISLAM EROPA (Majalah SHARING, Edisi 59 Tahun VI November 2011, Hlm. 42-43)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari Selama 3 hari Islamic Finance News (IFN) Asia Forum 2011 berlangsung, setidaknya terdapat 9 negara yang berkesempatan memberi paparan tentang potensi keuangan Islam di negara masing-masing melalui beragam session . Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Qatar, Australia, Srilanka, Oman, Jepang, Pakistan, Iran, dan Luxembourg. Country presentation dari negara Luxembourg cukup menarik perhatian peserta IFN Asia Forum 2011. Selain karena tampaknya menjadi satu-satunya negara yang mewakili kawasan Eropa, juga karena dihadiri langsung oleh Minister of Finance, Grand Duchy of Luxembourg, Luc Frieden. Pada hari ketiga, Frieden menjadi pembuka acara melalui session for keynote address yang dimanfaatkannya untuk bercerita tentang potensi keuangan Islam di Luxembourg. Mengawali paparannya di podium, Frieden memulai dengan sebuah pernyataan, “Saya yakin, anda semua bertanya-tanya mengapa saya hadir di tempat ini. Bukankah negara-negara di Eropa seda

PASAR KEUANGAN ISLAM PASCAKRISIS AS DAN EROPA (Majalah SHARING, Edisi 59 Tahun IV November 2011, Hlm. 40-41

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari Para pelaku keuangan Islam dari Middle East, Europe, North Africa, Southeast Asia, dan North America berkumpul dalam Islamic Finance News (IFN) Asia Forum di Kuala Lumpur selama 17-19 Oktober 2011. Salah satu isu hangat yang diperbincangkan dalam forum tersebut adalah tentang bagaimana masa depan pasar keuangan Islam pascakrisis finansial Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Secara keseluruhan, perhelatan IFN Asia Forum 2011 ini membawa pesan bahwa industri keuangan Islam masih memiliki peluang besar di tengah volatilitas pasar. Rentetan krisis keuangan global, terutama yang menghantam AS dan Eropa, menjadi salah satu isu utama yang didiskusikan dalam IFN Asia Forum 2011. Meski ada yang mengkhawatirkan, namun sebagian besar pelaku keuangan Islam dari berbagai belahan dunia ini cukup optimistis dengan masa depan pasar keuangan Islam. Meski ada yang tidak menutup kemungkinan bahwa pasar keuangan Islam akan terseret oleh krisis di AS dan Eropa, namun se