Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Corona, Momentum Cetak Biru Logistik Halal Nasional menuju Indonesia Pusat Halal Dunia (INSIGHT, Bulletin of Islamic Economics by KNEKS, Edition 10, March 2020. Pp. 15-18)

Gambar
Oleh: Zaroni dan Khairunnisa Musari  Merebaknya kasus virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 berimbas pula pada sektor industri logistik. Dampaknya terutama terjadi pada arus barang ekspor dan impor Indonesia dengan Tiongkok. Sejatinya situasi ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah bersama para pemangku kepentingan untuk menyusun cetak biru logistik halal nasional menuju Indonesia sebagai pusat halal dunia.             Indonesia menjadi negara ke-10 yang menetapkan kebijakan penutupan sementara akses penerbangan dari dan ke Tiongkok untuk mengurangi risiko penyebaran virus Corona. Kebijakan ini menyebabkan ekspor jalur udara diperkirakan mengalami penurunan 40-60%. Tidak bisa dipungkiri, virus Corona memengaruhi kinerja ekspor pabrikan nasional karena Tiongkok merupakan mitra dagang utama pabrikan domestik. Meski jalur laut masih dimungkinkan untuk dilakukan pengiriman, namun pertumbuhan industri logistik nasional 2020 yang semula diprediksi tumbuh 9%

Mewaspadai Properti Syariah Bodong (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 6 Maret 2020)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari “Bu Is, tolong telpon saya diangkat…”             Demikian Pak M. Fathorrazi, Ketua Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember (Unej) yang juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Jawa Timur, memberi pesan pada grup media sosial sekitar pukul 9 malam. Handphone saya memang hampir selalu dalam keadaan silent . Juga hampir selalu dalam keadaan off saat di rumah. Namun, hari itu, saya menjanjikan untuk aktif 24 jam agar teman-teman IAEI dan media dapat menghubungi saya bila membutuhkan data atau informasi terkait siaran pers yang kami sebarluaskan. Selang setengah jam kemudian, usai membaca pesan, saya menghubungi Pak Rozi, demikian beliau kerap dipanggil. Pak Rozi mengatakan bahwa handphone beliau tidak berhenti berdering sejak siang hingga malam lantaran nama beliau dijadikan salah satu personal in contact (PIC) pada siaran pers IAEI Jaw