Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2008

Mengakhiri Pertikaian Industri Ritel Modern VS Pasar Tradisional (Radar Jember, 22 November 2008)

Oleh: Khairunnisa Musari* Pedagang Pasar Tradisional Batu Urip merasa terusik dengan bakal hadirnya sebuah minimarket tepat di tengah-tengah pasar. Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah (Forda UKM) Kabupaten Jember membantu mengadvokasi para pedagang ini. Bagaimana mengakhiri pertikaian antara pedagang pasar tradisional dengan industri ritel modern yang kian marak melakukan ekspansi ke daerah? Sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi, investasi menjadi salah satu indikator ekonomi yang terus digerakkan di setiap negara. Di Indonesia, hal ini kerap menjadi persoalan karena seringnya regulasi pemerintah berpotensi memicu konflik. Saat ini, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2007 tentang Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern merupakan salah satu yang kerap menjadi pertentangan. Dalam era globalisasi, pasar telah mengalami perkembangan pesat. Di dalam pasar terdapat toko-toko yang digunakan sebagai tempat usaha untuk menjual barang dan jasa

Pariwisata Olahraga Junior ASEAN Volleyball Championship (RADAR JEMBER, 7 November 2008)

Oleh: Naurah Najwa Hairrudin* Lima negara Asia Tenggara dipastikan akan tampil di Junior ASEAN Volleyball Championship yang akan digelar di Jember, 9-16 November mendatang. Jika dioptimalkan, kegiatan ini dapat menjadi cikal bakal pariwisata olahraga (sport tourism) di Jember yang mendatangkan manfaat ekonomi dalam jangka panjang. Konon, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) memilih Jember sebagai penyelenggara kejuaraan tersebut karena bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Kota Jember. Dipastikan negara Vietnam, Thailand, Myanmar, Brunei Darussalam serta tuan rumah Indonesia akan mengirimkan pesertanya untuk bertanding di Kota Suwar-Suwir ini. Menurut rencana, PBVSI akan menurunkan pemain junior yang tampil di kejuaraan Asia dua bulan silam. Untuk tim putra akan disiapkan di Surabaya, sementara untuk tim putri tengah digodok di Padepokan Bola Voli di Sentul. Tidak bisa dipungkiri, kegiatan ini memang diharapkan untuk menjadi embrio menuju SEA Games XXV y

Bank Syariah, Alternatif Hadapi Krisis (RADAR JEMBER, 6 NOVEMBER 2008)

Oleh: Khairunnisa Musari* Krisis finansial global kian berimbas pada perekonomian Indonesia. Pelemahan suku bunga Amerika Serikat (The Fed Rate) diikuti dengan gejolak kurs. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga (BI Rate) hingga 9,5 persen. Likuiditas mengetat. Pembiayaan perbankan sulit. Namun demikian, bank syariah masih menjadi alternatif yang baik di saat krisis. Bagi pelaku ekonomi syariah, krisis finansial global menjadi momentum untuk membuktikan betapa rentannya sistem ekonomi yang berlangsung saat ini. Krisis finansial global menunjukkan betapa riba, maysir, gharar, dan syubhat sudah masuk ke ranah paling dalam dari perekonomian dunia. Pada akhirnya, kehancuran tinggal menunggu waktu. Islam dalam mu’amalah ekonomi melarang berbagai kegiatan yang mengandung riba, maysir, gharar, dan syubhat. Dalam melaksanakan transaksi keuangan, Islam mengajarkan pentingnya underlying asset. Dalam berbisnis, Islam memberi alternatif profit-loss sharing (PLS) agar risiko dit