Postingan

Menampilkan postingan dari April 28, 2017

Perda Halal, Perlukah? (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 28 April 2017, Hlm. 1 & 11)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari “Matur nuwun, Bu Nisa. Malaysia sudah melangkah lebih maju. Mereka tidak hanya konsen pada makanan  dan minuman halal. Tapi sudah masuk juga pada sumber pendapatan yang dijadikan belanja untuk dikonsumsi. Kira-kira gimana ya kalau sumber pendapatan kita juga disertifikasi halal?”   Demikian seloroh kolega saya, Dr. Misbahul Munir, dosen yang baru saja pindah dari UIN Sunan Ampel ke IAIN Jember, atas artikel berjudul ‘Muslims care more about halal food than halal income, Deputy Minister says’ yang saya share untuknya di grup Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jawa Timur. Ya, buat saya, Pak Munir ini identik sebagai penggiat halal. Setiap kali ada konferensi atau artikel atau apa saja yang membawa isu halal, saya biasanya akan men- share informasi untuk beliau. Isu halal memang menjadi salah satu ‘primadona’ seiring gencarnya sejumlah negara dengan penduduk mayoritas nonmuslim mengembangkan wisata syariah atau wisata halal. Kritik dari Wakil Mente