Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kompas Jatim

MENDESAK REALISASI JAMKESDA (KOMPAS JATIM, FORUM, 1 MARET 2010, HLM. D)

Oleh: Khairunnisa Musari Sepekan lalu, seorang tetangga yang berprofesi sebagai tukang becak dipaksa oleh keluarganya untuk bersedia masuk ke rumah sakit (RS) karena penyakit hernia yang begitu parah menyebabkannya sesak napas. Bukan tanpa alasan jika si tukang becak ini enggan ke RS. Sebelumnya ia sudah diberitahu seorang dokter bahwa operasi adalah satu-satunya jalan untuk menyembuhkan. Namun lantaran tidak memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), tukang becak ini lebih memilih menahan sakit dan berharap kesembuhan akan datang dengan sendirinya. Dengan hanya mengandalkan surat keterangan tidak mampu (SKTM), akhirnya anggota keluarga memberanikan mengantar tukang becak itu ke RS. Dalam proses administrasi awal, anggota keluarga diinformasikan bahwa SKTM hanya bisa membantu separuh dari total biaya operasi. Artinya, separuh dari total biaya operasi harus ditanggung oleh tukang becak tersebut. Tidak bisa dipungkiri, cerita di atas adalah kisah nyata yang terjadi dalam ma...

BANDARA NOTOHADINEGORO, MULTIPLIER EKONOMI JATIM (KOMPAS JATIM, 4 SEPTEMBER 2008)

Oleh: Khairunnisa Musari* Mahasiswa S3 Unair dan Peneliti INSEF Baru dua kota di Jawa Timur yang memiliki bandara dan sudah mengoperasikannya secara komersial. Setelah Surabaya dan Malang, kini Jember segera menyusul. Kehadiran Bandara Notohadinegoro diharapkan mampu menjadi pengungkit bagi ekonomi daerah di wilayah tapal kuda. Lebih jauh, bandara tersebut diharapkan mampu menjadi multiplier ekonomi Jawa Timur (Jatim). Mengacu data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam buku Evaluasi Tiga Tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, pencapaian kinerja transportasi udara terus mengalami peningkatan. Pada 2007, jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri meningkat 6,23 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 34,01 juta orang menjadi 36,13 juta (angka sementara posisi Nopember 2007). Pada periode yang sama, jumlah penumpang angkutan udara luar negeri juga meningkat sebesar 11,91 persen dari 13,93 juta orang menjadi 12,75 juta orang. Hal yan...

Kompas Edisi Jatim, 30 Oktober 2007

Perbankan Jatim, Berpihaklah Pada UMKM!!! Gaung peningkatan fungsi intermediasi sektor perbankan pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tampaknya mulai meredup. Hal ini ditunjukkan, salah satunya, dengan merosotnya porsi kredit UMKM dalam setahun terakhir. Sudah lelahkah industri perbankan membiayai UMKM lantaran sektor riil masih tidak menunjukkan geliatnya? Dari data Bank Indonesia (BI), secara nominal, kredit UMKM mengalami pertumbuhan sekitar 19,52 persen pada Juli 2007 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, porsi kredit UMKM dari seluruh total kredit pada Juli tahun ini tidak sebesar periode sebelumnya. Maraknya proyek infrastruktur berskala korporasi dituding sebagai salah satu penyebab beralihnya porsi kredit UMKM belakangan ini. (Kompas, 15 September 2007) Fenomena menurunnya porsi kredit UMKM belakangan ini memang berbeda jauh dengan kondisi selama 2002-2005. Saat itu, porsi kredit UMKM terus mengalami peningkatan. Banyak pendapat yang mencoba menjelaskan...