Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 15, 2010

MARHABAN YA KONSUMTIVISME (Radar Jember, Perspektif, 14 Agustus 2010)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari* Bulan puasa telah tiba. Puasa yang sejatinya adalah pengendalian diri, ternyata tak berkorelasi dengan menurunnya permintaan berbagai kebutuhan. Marhaban ya Ramadhan justru berkorelasi dengan Marhaban ya Konsumtivisme. Bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas, mbak-mbak, tiga hari kemarin, menu buka puasanya apa saja? Saya yakin, pasti menunya berbeda daripada hari-hari biasa. Yang hari biasa minum air putih atau segelas teh, pasti sedikit banyak berubah menjadi es buah, es kolang kaling, es cao, soda gembira, setup, kolak, sirup, jus atau yang lainnya. Begitu juga yang hari biasa makan dengan tahu tempe atau sayur secukupnya, pasti sedikit banyak kini berubah menjadi hidangan lauk pauk dan masakan sayur beraneka ragam. Ya, sajian kala berbuka puasa memang lazim beraneka warna. Perubahan yang terjadi tidak hanya dari sisi kualitas, tetapi juga kuantitas. Pada tataran inilah yang secara agregat mempengaruhi keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar. Pola yang terbent