Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Yuk, Perangi Riba dan Rentenir! (Perspektif, Jawa Pos Radar Jember, 18 Juli 2016, Hlm. 1 dan 11)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari* “Iya, Mbak. Pak Kyai yang mengadakan istighosah itu juga bahas soal rentenir. Pak Kyainya bilang, kalau dari yang hadir di acara tersebut punya tetangga atau saudara yang punya tanggungan utang ke rentenir dan tidak mampu membayar, disuruh menghadap Pak Kyai. Pak Kyainya mau membayarkan...”             Demikian cerita Mas Chandra, sopir yang selama 1,5 tahun lebih bekerja pada keluarga besar saya. Saya menanyakan tentang acara istighosah yang ia ikuti pekan lalu. Lantaran mengikuti kegiatan tersebut, Mas Chandra terlambat menjemput Bapak Ibu saya hingga 2 jam karena kendaraannya terjebak di dalam halaman parkir. Penjelasannya kemudian menyinggung topik rentenir yang beberapa bulan belakangan intens menjadi bahan kajian akademis saya bersama nanofinance dan waqf-sukuk untuk konferensi yang diprakarsai Islamic Development Bank (IDB). Saya menemukan ‘profesi’ rentenir banyak terdapat di negara-negara Asia. Sebut saja diantaranya Bangladesh, In

Eksternalitas Negatif Remaja (Perspektif, Harian Jawa Pos Radar Jember, 27 Juni 2016, Hlm. 1 & 11)

Gambar
Oleh: Khairunnisa Musari* Brakkkkkkk.... “Astaghfirullaah... Kalian ini ya! Umur berapa kalian ini kok sudah dibolehkan naik sepeda motor! Sudah enggak pakai helm, sembarangan di jalan! Lihat ini sampai nabrak-nabrak begini... Mana orangtua kalian kok biarkan anaknya di bawah umur bisa naik sepeda motor. Kalian pasti belum punya KTP, SIM... Enggak bener ini orangtuanya yang biarkan anaknya naik motor bercanda-bercanda di jalan.... Dst”. ------------- Saya sudah tidak ingat sepenuhnya kalimat tinggi nan cepat yang muncul dari bibir saya ketika mengomeli enam orang anak yang dari posturnya seperti masih anak sekolah menengah pertama (SMP). Saat itu beberapa hari menjelang bulan puasa. Setelah mengambil laptop di tempat servis di Jalan Kalimatan, saya mampir di pedagang cilok. Sembari menunggu dilayani, kemudian dua sepeda motor yang saling berboncengan cekakak-cekikik menghampiri. Mereka parkir tepat di belakang mobil saya dan tepat di depan rombong. Saya pun kemudian masu