TQM pada Perbankan Syariah (Interaktif Ekonomi Syariah - Harian Duta Masyarakat, 14 Mei 2008)
Oleh: Khairunnisa Musari
Namun demikian, mengingat ekonomi dan keuangan syariah baru mengalami perkembangan pesat dalam 30 tahun terakhir, maka patutlah dipahami bahwa sistem ini masih dalam proses menuju kristalisasi. Tentu tidak imbang jika dibandingkan dengan sistem ekonomi dan keuangan konvensional yang sudah berlangsung sekitar 300 tahun.
Di Indonesia, bank syariah baru resmi berdiri pada 1992. Setelah 5 tahun berselang, barulah muncul sedikit demi sedikit bank syariah di Indonesia. Tentu pula tidak imbang jika dibandingkan dengan kemajuan perbankan konvensional yang sudah hadir berpuluh tahun di negeri ini.
Atas dasar itulah, saya tidak memungkiri bahwa perbankan syariah saat ini membutuhkan sangat banyak perbaikan. Seiring perkembangannya yang signifikan, dimensi perbankan syariah kian komplek. Industri ini semakin menghadapi banyak tantangan akibat bergabungnya sejumlah institusi, kolaborasi inter-organisasi, pengembangan berbagai produk dan jasa, serta perbaikan mutu. Untuk merespon dengan efektif berbagai tantangan ini, penciptaan sistem yang memenuhi level ‘quality’ yang sesuai dengan konsep syariah menjadi isu vital nyata yang menantang. Salah satu tuntutan global agar industri keuangan syariah mampu bersaing adalah terciptanya mutu. Mutu hanya bisa dicapai melalui sebuah perbaikan terus menerus.
Dalam bahasa kontemporer, konsep perbaikan terus menerus adalah total quality management (TQM). Intisari dari TQM sebenarnya sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam. Sayangnya, belum banyak kajian yang intens menyelidiki keterkaitan dan kesesuaian teori-teori TQM kontemporer dengan prinsip-prinsip syariah. Kebanyakan organisasi berbasis syariah mengadopsi secara total model-model TQM kontemporer beserta turunannya. Namun, sejumlah organisasi lainnya sudah mulai mencoba mengembangkan model-model baru yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Jika kita memperhatikan seluruh aspek dalam TQM, maka akan tampak bahwa TQM adalah aplikasi dari ajaran Islam. Intisari dari TQM berupa perbaikan berkelanjutan tercermin dalam QS Ar Ra’d 11: “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…”. Ini artinya, Islam mengajarkan kepada manusia untuk terus berusaha memperbaiki suatu keadaan.
Ajaran ini didukung pula oleh QS Alam Nasyrah 7: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. Ini artinya, Islam menyuruh kita untuk bekerja bersungguh-sungguh atau bekerja dengan performa yang bermutu.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan, etos produktivitas ini dimaksudkan agar manusia selalu melakukan yang terbaik di dalam tindak tanduk untuk memperoleh balasan yang baik pula di hari akhir nanti. Seperti yang tercantum dalam QS An-Nahl 30: “Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: ’(Allah telah menurunkan) kebaikan’. Orang–orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baiknya tempat bagi orang yang bertakwa”.
Selain ayat Al Qur’an, terdapat pula As Sunnah yang mendukung prinsip mutu dan perbaikan berkelanjutan. Nabi Muhammad SAW bersabda: ’’Barang siapa keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dialah orang yang beruntung. Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin maka dialah orang yang merugi. Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia tergolong orang yang terkutuk” (HR. Tirmidzi). Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat senang melihat seorang hamba yang jika melakukan sesuatu dilakukannya dengan sebaik mungkin (itqan)” (HR. Baihaqi). Oleh karena itulah, konsep mutu dan perbaikan berkelanjutan yang termuat dalam TQM adalah semangat yang terpancar pula dalam ajaran Islam.
Terkait dengan kondisi saat ini, ada 2 pendekatan yang biasa digunakan, yaitu pendekatan inisiasi dan pendekatan adopsi-konstruksi. Mengingat butuh waktu bagi pemikir-pemikir konsep mutu syariah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diterima masyarakat global, maka sebagai akselerasi mengejar ketertinggalan banyak yang menggunakan pendekatan adopsi-konstruksi. Melalui pendekatan ini, model-model TQM syariah cenderung lebih mudah dipahami dan cepat diterima oleh dunia global.
Dari hasil pendekatan adopsi-konstruksi, sejumlah model TQM syariah mulai diperkenalkan, utamanya dalam penciptaan sistem manajemen mutu (quality management system/QMS) syariah. Zaidi (2006) memperkenalkan manajemen mutu yang menggabungkan entitas penilaian konvensional dan entitas tambahan yang memenuhi karakter spesifik institusi keuangan Islam. Manajemen mutu tersebut merupakan bagian dari unsur ‘Management’ dari MIRACLE (Management, Information System, Reputation & Resources, Asset Quality, Capital Liquidity, and Earning Framework) approach yang digunakan dalam identifikasi resiko untuk menentukan rating dari institusi keuangan dan perbankan Islam.
Konsep manajemen mutu juga semakin ditegaskan oleh Islamic International Rating Agency (IIRA) dengan menjadikan aspek-aspek manajemen mutu sebagai salah satu kriteria evaluasi dalam Sharia Quality Rating (SQR). Kriteria evaluasi SQR meliputi: (1) Sharia Committee, (2) Internal Sharia Control, (3) Accounting Standards, (4) Training and Human Resources, (5) Zakat, (6) Social Impact, (7) Modes of Financing, (8) Identity and Corporate Image, dan (9) Other Consideration.
Di Bahrain, model QMS sudah mulai banyak diterapkan oleh perbankan syariah (Saleh, 2005). Model QMS yang memang didesain dan dikonstruksikan untuk perbankan syariah ini meliputi 8 elemen: (1) management leadership and commitment, (2) Islamic bank direction and contribution; including vision, mission, strategic direction, market focus, and distinguished tactics, (3) customer focus a one of the driving force, (4) core business through Sharia principles and its compliance, (5) quality practice tools and methodologies, (6) bottom up contribution (through employees), (7) competitive infrastructure, dan (8) data measurement, analysis, and improvements.
Nach, tidak sepenuhnya benar kan bahwa perbankan syariah belum menerapkan sistem manajemen mutu sebagaimana yang Mbak sampaikan... 8-)
Pertanyaan: Saya adalah seorang praktisi manajemen mutu. Saya melihat perbankan syariah yang ada saat ini nyaris belum memiliki, apalagi menerapkan sistem manajemen mutu yang terstandarisasi. Bagaimana perbankan syariah mau memiliki mutu jika sistemnya saja tidak memiliki desain jaminan mutu. Bagaimana pendapat Anda? (tania_sby@gmail.com)
Jawaban: Apa yang disampaikan Mbak tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak sepenuhnya pula benar. Dalam dekade terakhir, sistem ekonomi dan keuangan syariah memang telah mencapai pertumbuhan positif dan mengalami transformasi yang menakjubkan. Industri ini pun telah memasuki fase baru dalam pembangunan arsitektur keuangan internasional dan menjadi bagian terintegrasi dalam sistem keuangan global.
Jawaban: Apa yang disampaikan Mbak tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak sepenuhnya pula benar. Dalam dekade terakhir, sistem ekonomi dan keuangan syariah memang telah mencapai pertumbuhan positif dan mengalami transformasi yang menakjubkan. Industri ini pun telah memasuki fase baru dalam pembangunan arsitektur keuangan internasional dan menjadi bagian terintegrasi dalam sistem keuangan global.
Namun demikian, mengingat ekonomi dan keuangan syariah baru mengalami perkembangan pesat dalam 30 tahun terakhir, maka patutlah dipahami bahwa sistem ini masih dalam proses menuju kristalisasi. Tentu tidak imbang jika dibandingkan dengan sistem ekonomi dan keuangan konvensional yang sudah berlangsung sekitar 300 tahun.
Di Indonesia, bank syariah baru resmi berdiri pada 1992. Setelah 5 tahun berselang, barulah muncul sedikit demi sedikit bank syariah di Indonesia. Tentu pula tidak imbang jika dibandingkan dengan kemajuan perbankan konvensional yang sudah hadir berpuluh tahun di negeri ini.
Atas dasar itulah, saya tidak memungkiri bahwa perbankan syariah saat ini membutuhkan sangat banyak perbaikan. Seiring perkembangannya yang signifikan, dimensi perbankan syariah kian komplek. Industri ini semakin menghadapi banyak tantangan akibat bergabungnya sejumlah institusi, kolaborasi inter-organisasi, pengembangan berbagai produk dan jasa, serta perbaikan mutu. Untuk merespon dengan efektif berbagai tantangan ini, penciptaan sistem yang memenuhi level ‘quality’ yang sesuai dengan konsep syariah menjadi isu vital nyata yang menantang. Salah satu tuntutan global agar industri keuangan syariah mampu bersaing adalah terciptanya mutu. Mutu hanya bisa dicapai melalui sebuah perbaikan terus menerus.
Dalam bahasa kontemporer, konsep perbaikan terus menerus adalah total quality management (TQM). Intisari dari TQM sebenarnya sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam. Sayangnya, belum banyak kajian yang intens menyelidiki keterkaitan dan kesesuaian teori-teori TQM kontemporer dengan prinsip-prinsip syariah. Kebanyakan organisasi berbasis syariah mengadopsi secara total model-model TQM kontemporer beserta turunannya. Namun, sejumlah organisasi lainnya sudah mulai mencoba mengembangkan model-model baru yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Jika kita memperhatikan seluruh aspek dalam TQM, maka akan tampak bahwa TQM adalah aplikasi dari ajaran Islam. Intisari dari TQM berupa perbaikan berkelanjutan tercermin dalam QS Ar Ra’d 11: “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…”. Ini artinya, Islam mengajarkan kepada manusia untuk terus berusaha memperbaiki suatu keadaan.
Ajaran ini didukung pula oleh QS Alam Nasyrah 7: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. Ini artinya, Islam menyuruh kita untuk bekerja bersungguh-sungguh atau bekerja dengan performa yang bermutu.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan, etos produktivitas ini dimaksudkan agar manusia selalu melakukan yang terbaik di dalam tindak tanduk untuk memperoleh balasan yang baik pula di hari akhir nanti. Seperti yang tercantum dalam QS An-Nahl 30: “Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: ’(Allah telah menurunkan) kebaikan’. Orang–orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baiknya tempat bagi orang yang bertakwa”.
Selain ayat Al Qur’an, terdapat pula As Sunnah yang mendukung prinsip mutu dan perbaikan berkelanjutan. Nabi Muhammad SAW bersabda: ’’Barang siapa keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dialah orang yang beruntung. Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin maka dialah orang yang merugi. Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia tergolong orang yang terkutuk” (HR. Tirmidzi). Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat senang melihat seorang hamba yang jika melakukan sesuatu dilakukannya dengan sebaik mungkin (itqan)” (HR. Baihaqi). Oleh karena itulah, konsep mutu dan perbaikan berkelanjutan yang termuat dalam TQM adalah semangat yang terpancar pula dalam ajaran Islam.
Terkait dengan kondisi saat ini, ada 2 pendekatan yang biasa digunakan, yaitu pendekatan inisiasi dan pendekatan adopsi-konstruksi. Mengingat butuh waktu bagi pemikir-pemikir konsep mutu syariah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diterima masyarakat global, maka sebagai akselerasi mengejar ketertinggalan banyak yang menggunakan pendekatan adopsi-konstruksi. Melalui pendekatan ini, model-model TQM syariah cenderung lebih mudah dipahami dan cepat diterima oleh dunia global.
Dari hasil pendekatan adopsi-konstruksi, sejumlah model TQM syariah mulai diperkenalkan, utamanya dalam penciptaan sistem manajemen mutu (quality management system/QMS) syariah. Zaidi (2006) memperkenalkan manajemen mutu yang menggabungkan entitas penilaian konvensional dan entitas tambahan yang memenuhi karakter spesifik institusi keuangan Islam. Manajemen mutu tersebut merupakan bagian dari unsur ‘Management’ dari MIRACLE (Management, Information System, Reputation & Resources, Asset Quality, Capital Liquidity, and Earning Framework) approach yang digunakan dalam identifikasi resiko untuk menentukan rating dari institusi keuangan dan perbankan Islam.
Konsep manajemen mutu juga semakin ditegaskan oleh Islamic International Rating Agency (IIRA) dengan menjadikan aspek-aspek manajemen mutu sebagai salah satu kriteria evaluasi dalam Sharia Quality Rating (SQR). Kriteria evaluasi SQR meliputi: (1) Sharia Committee, (2) Internal Sharia Control, (3) Accounting Standards, (4) Training and Human Resources, (5) Zakat, (6) Social Impact, (7) Modes of Financing, (8) Identity and Corporate Image, dan (9) Other Consideration.
Nach, tidak sepenuhnya benar kan bahwa perbankan syariah belum menerapkan sistem manajemen mutu sebagaimana yang Mbak sampaikan... 8-)
Nama saya CELINA DAHIRU dari dusun jajar RT 04 RW 18 desa petak kecamatan Malo kabupaten Bojonegoro provinsi Jawa timur, Indonesia.
BalasHapusSaya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan Anda semua untuk melihat dengan sangat hati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka melakukannya, karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi waspadalah terhadap pemberi pinjaman yang curang.
Baru-baru ini, saya mengalami kesulitan finansial dan putus asa, saya ditipu oleh pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Allah mengarahkan saya, saya melihat kesaksian seorang ibu, Amalia Anmangkurat, email amaliaanmangkurat@gmail.com dan Margaretha Asmaran melalui email margarethaasmaran@gmail.com di blog dan facebook yang mendapat pinjaman dan merujuk saya ke seorang ibu pemberi pinjaman yang sangat andal. dari RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp50.000.000 (50 juta) dalam waktu kurang dari 15 jam tanpa tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo bank saya dan menemukan bahwa jumlah pinjaman yang saya terapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji untuk membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apa pun, silakan hubungi ibu melalui Whatsapp 19147057484 email asli: rikaandersonloancompany@gmail.com dan dengan rahmat Tuhan, dia tidak akan mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: celinadahiru@gmail.com dan Najwa Mohamed yang juga memperkenalkan dan memberi tahu Ms. RIKA ANDERSON. Anda juga dapat menghubunginya melalui email: najwamohamedh@gmail.com sekarang. Apa yang akan saya lakukan adalah memenuhi angsuran pinjaman bulanan saya yang saya kirim langsung ke rekening bank perusahaan mereka.
PERUSAHAAN PINJAMAN
Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
Hubungi / Whatsapp: +15183602491
Kantor Pusat: 228 Park Ave S, New York, NY 10003-1502, AS
Pajak / CAC /: 1095/0730/2028
Mahkamah Agung Kabupaten New York, NY9016 34001
Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur