Mewaspadai Investasi Bodong (Jawa Pos Radar Jember, Perspektif, 24 November 2017, Hlm. 21 & 31)
Oleh: Khairunnisa Musari “Bu, dia sudah 3 bulan tidak membayar kos. Makanya dia bingung kalaa mau pulang ke kos untuk bisa kuliah. Orangtuanya sudah enggak punya uang, sudah habis-habisan karena tertipu investasi bodong sampai Rp 250 juta, Bu..”. Demikian Risma dan Rizna, pasangan Ketua dan Wakil Ketua Kelas, menjawab pertanyaan saya tentang keberadaan anggota kelasnya yang tidak hadir selama lima pertemuan terakhir berturut-turut. Secara terpisah, mereka saling mengamini bahwa orangtua temannya yang tinggal di Garahan tersebut mengalami masalah keuangan. Tidak adanya kendaraan pribadi yang bisa digunakan membuatnya kesulitan untuk menempuh pulang pergi ke kampus. Topik investasi bodong yang memakan korban juga tercetus oleh perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang hadir dalam Focus Group Discussion ( FGD) dan Survei Persepsi Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari Senin lalu di Kantor OJK Jember. Diceritakannya tentang sebuah perusahaan investasi inter