"NEOLIBERALISME VS EKONOMI KERAKYATAN" ALA SRI-EDI SWASONO (Surabaya Post, Oeuvre, 14 Juni 2009)
Oleh: Naurah Najwa Hairrudin ( Mantan Jurnalis, sedang menempuh program Doktoral di Unair, mahasiswa Prof Sri-Edi Swasono) Jauh sebelum isu neoliberalisme diperbincangkan, Sri-Edi Swasono sudah lebih dahulu menyorotinya. Kebanyakan buku-buku Sri-Edi bicara tentang mewa spadai neoliberalisme. Hal ini mungkin tidak lepas dari peran mertuanya, Bung Hatta, yang telah menanamkan padanya bahwa ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang paling tepat untuk bangsa ini. Isu yang santer berkembang menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 adalah paham neoliberalisme vs ekonomi kerakyatan. Jauh sebelum isu ini diperbincangkan, Sri-Edi Swasono adalah salah satu dari sedikit orang yang sudah sejak dahulu menjadikannya sebagai isu krusial. Tidak pelak lagi, lantaran hal ini pula, Sri-Edi kerap dianggap sebagai ‘orang aneh’ karena kekeuh menolak neoliberalisme dan mempertahankan ekonomi kerakyatan. Dalam Kompetensi dan Integritas Sarjana Ekonomi (2002), Sri-Edi m...